Akan mendorong penghapusan pajak dividen ke pemerintah | PT Bestprofit Futures Pusat Jadi, bukan seolah pajak dividen bikin pemasukan berkurang tapi dengan banyak masyarakat yang investasi serta transaksi saham, ada pajak yang meningkat. Saat ini, jumlah pajaknya sebesar mencapai 15%. "Nilai pajak dividen sekarang 10% hingga 15%," kata Nicky.Ide untuk meningkatkan jumlah investor ritel ini diakui Nicky diperoleh dari Negeri Sakura yang lebih dulu menerapkan penghapusan pajak dividen. Hasilnya, literasi pasar modal dari masyarakat Jepang cukup tinggi hingga menjangkau kelas menengah ke bawah. "Di Jepang orang jualan sayur saja sambil trading saham," ucapnya. Menurutnya, jika insentif ini diberlakukan di Indonesia maka peluangnya sangat besar. Ada ratusan juta masyarakat yang berpotensi menjadi investor ritel.Mereka bisa membeli saham dan reksa dana mulai dari Rp100 ribu. Jumlah investor juga bisa bertambah signifikan dengan adanya insentif. "Investor pada tahun lalu bertambah lebih dari 100 ribu atau 20%. Jumlahnya sudah 500 ribu dan dari penambahan 100 ribu itu 80% usia muda, 20 tahun sampai 40 tahun," pungkasnya. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, akan mendorong penghapusan pajak dividen ke pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Langkah ini diambil BEI untuk membantu investor ritel dalam investasi di pasar saham.Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan mengatakan, insentif tersebut bisa menggairahkan investor ritel dalam berinvestasi. Namun, jumlah investasinya dalam kurun waktu tertentu harus dibatasi agar tidak disalahgunakan pemain besar. Lihat Juga : Harga Emas Hari Ini Stabil "Kita berpikir ajukan ke pemerintah dalam hal ini Kemenkeu beri insentif berupa penghilangan pajak dividen. Program ini belum diajukan, masih di internal BEI," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (23/2/2017).Nicky berharap, proses pengajuan insentif dapat selesai tahun ini. Adanya penghapusan pajak dividen, dia menjelaskan, tidak berarti penerimaan negara berkurang karena dalam transaksi saham masih ada Ppn. Trading Saham Lewat Smartwatch Pakai Aplikasi Trima | PT Bestprofit Futures Pusat"Memang Trima ini satu fokus utama kita dalam pengembangan, kita siapkan dana yang cukup besar, tapi tidak bisa kita sebutkan. Aplikasi ini memang bukan yang pertama, tapi yang terbaik," tuturnya.Sementara itu, Chief Operating Officer Trimegah Securities Paul Rafiuly menambahkan, lewat aplikasi Trima investor bukan hanya bisa melakukan transaksi saham dengan mudah, tapi juga mendapatkan rekomendasi dan riset atas saham-saham tertentu. Bukan hanya itu, aplikasi tersebut juga tersambung dengan gadget smartwatch. Investor bisa mendapatkan notifkasi tentang transaksi yang bisa dijalankan, pergerakan IHSG, jajaran top gainer dan top losers melalui smart watch."Jadi lengkap, penggunaannya juga mudah. Ini tersedia untuk semua smartphone bisa didownload di Android dan iOS," tuturnya. PT Trimegah Serkuritas Indonesia Tbk (TRIM) hari ini meluncurkan aplikasi investasi perdagangan saham yang bernama Trima (Trimegah Investment App). Aplikasi tersebut diyakini akan mempermudah nasabah Trimegah untuk melakukan investasi agar lebih mudah cepat dan nyaman.Direktur Utama Trimegah Sekuritas Indonesia Stephanus Turangan mengatakan, seiring dengan perkembangan internet saat ini sudah menjadi keharusan sekalipun bagi dunia pasar modal berkembang kearah aplikasi. Hal itu lah yang menjadi alasan perseroan fokus mengembangkan Trima. "Menurut data pengguna internet di atas 5 juta, pengguna smartphone katanya sampai 100 juta. Jadi keperluan penggunaan aplikasi sangat penting, makanya kita luncurkan Trima," tuturnya usai acara peluncuran Trima di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (21/2/2017). Menurut Stephanus dengan meluncurkan produk Trima, Trimegah Sekuritas Indonesia membuktikan bisa ikut dalam upaya pemerintah yang ingin meningkatkan inklusi keuangan, khususnya di pasar modal. Dia juga mengakui bahwa pihaknya cukup bekerja keras dalam menciptakan produk tersebut. Antara Grup Bakrie, ENRG, dan Reverse Stock Split | PT Bestprofit Futures PusatSeperti yang sudah kita ketahui, saham-saham dari grup Bakrie dulunya merupakan saham yang paling diminati di bursa, bahkan hampir semua saham Bakrie masuk ke dalam indeks LQ45 dan mendapat julukan sebagai saham sejuta umat waktu itu.
Namun, akibat krisis moneter serta jatuhnya harga komoditas terutama batu bara yang merupakan sektor utama grup Bakrie, serta buruknya manajemen perusahaan, akhirnya saham-saham grup Bakrie pun melemah hingga menyentuh titik terendah di bursa. Namun, berkat kembali naiknya harga komoditas batu bara dan adanya restrukturisasi utang, yang membuat jatuh tempo utang Bakrie mundur hingga 2021, maka saham-saham group Bakrie tersebut bangun dari tidur panjangnya.Meski jadi sentiment positif, restrukturisasi utang ini juga menyaratkan group Bakrie terutama BUMI untuk dapat meningkatkan penjualannya, dengan harga jual yang juga lebih mahal seperti yang sudah saya jelaskan di Monthly Premium Insight- February 2017.Banyak sekali yang bertanya kepada saya, terkait pelemahan yang terjadi secara serentak pada saham-saham Bakrie. Rata-rata semuanya menanyakan, 'Apakah saham BUMI dan afiliasinya masih bisa naik?' Koreksi tajam terhadap saham-saham Bakrie banyak membuat para trader khawatir. Dan seperti yang sudah kita antisipasi sebelumnya dalam Premium Access, bahwa jika Anda beli saham Bakrie, harus siap hadapi fluktuasinya, karena harga saham-saham Bakrie akan bergerak layaknya roller coaster, dan memacu adrenalin, tiba-tiba naik tajam dan turun.Dengan demikian, membeli saham ini artinya kita harus waspadai volatilitas, meminimalkan risiko dengan mengontrol jumlah/banyaknya saham yang dibeli. Best profit
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Bestprofit FuturesPT Bestprofit Futures Archives
April 2017
Networks
|