Awaluddin mengatakan, saat ini pendapatan dari bisnis aeronautika masih mendominasi total pendapatan perseroan. Pendapatan non-aeronautika pada 2017 ini diperkirakan baru berkontribusi sebesar 13 persen terhadap total pendapatan AP II.Tahun ini, pendapatan non-aeronautika ditargetkan sebesar Rp 1,14 triliun, berasal dari PT Angkasa Pura Solusi (Rp 667 miliar), PT Angkasa Pura Kargo (Rp 443 miliar), serta PT Angkasa Pura Propertindo (Rp 38,7 miliar). “Saat ini ketiga anak usaha AP II tengah melakukan berbagai persiapan untuk menjalankan rencana bisnis,” ucap Awaluddin.PT Angkasa Pura Propertindo akan memulai bisnis perhotelan di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Kualanamu. Adapun PT Angkasa Pura Kargo tengah mengembangkan cargo village dan pengelolaan pergudangan di Bandara Soekarno-Hatta. PT Angkasa Pura II (Persero) menargetkan kontribusi bisnis non-aeronautika mencapai 50 persen dari total pendapatan perseroan. Guna mencapai target tersebut, AP II pada tahun 2016 telah mendirikan dua anak usaha baru, yakni PT Angkasa Pura Propertindo dan PT Angkasa Pura Kargo.“Kami optimistis target tersebut dapat tercapai pada 2018. Sehingga pada tahun itu, bandara-bandara AP II dapat disejajarkan dengan bandara kelas dunia lainnya yang kontribusi pendapatan bisnis nonaeronautikanya lebih besar dari bisnis aeronautika," kata Presiden Direktur AP II Muhammad Awaluddin melalui keterangan tertulis, Minggu (29/1/2017). Angkasa Pura II Genjot Tiga Usahanya Tingkatkan Pendapatan | PT Bestprofit Futures MayapadaDikatakannya lagi, ketiga anak usahanya diperkirakan dapat meraih pendapatan hingga Rp1,14 triliun pada 2017 atau kurang lebih 13 persen dari pendapatan AP II, yang berasal dari Angkasa Pura Solusi (APS) sebesar Rp667 miliar. Kemudian, Angkasa Pura Kargo (APK) sebesar Rp443 miliar, dan Angkasa Pura Propertindo (APP) sebesar Rp38,7 miliar. Pada awal tahun ini, ketiga perusahaan itu sedang persiapan menjalankan rencana bisnis. Seperti APP pada bisnis perhotelan, APK mengembangkan kawasan kargo dan pengelolaan pergudangan, dan APS mulai fokus pada bisnis informasi, komunikasi dan teknologi. Dan saat ini juga, kata Awaluddin, sedang bertransformasi untuk menjadi perusahaan yang mengoperasikan bandara kelas dunia yang salah satu cirinya berkontribusi pendapatan terbesar bukan lagi berasal dari bisnis aeronautika, namun dari bisnis nonaeronautika. Sehingga dapat berkontribusi 50 present atau lebih terhadap total pendapatan perseroan."Kami optimistis target ini dapat tercapai pada 2018, sehingga pada tahun itu juga bandara-bandara AP II dapat disejajarkan dengan bandara berkelas dunia lainnya yang kontribusi pendapatan bisnis nonaeronautika lebih besar dari bisnis aeronautika," kata Awaluddin. PT Angkasa Pura II menargetkan tahun 2107 akan meningkatkan pendapatan perusahaan dari bisnis nonaeronautika, dengan mengenjot tiga anak usahanya. Karena saat ini, kontribusi pendapatan masih didominasi bisnis aeronautika. Hal itu dikemukakan Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin dalam keterangan tertulisnya. Dia mengatakan pada 2016, AP II membentuk anak usaha Angkasa Pura Propertindo (APP) dan Angkasa Pura Kargo (APK) yang melengkapi anak usaha sebelumnya, yaitu Angkasa Pura Solusi (APS)."Kami berharap kontribusi bisnis nonaeronautika pada 2018 dapat mencapai 50 persen atau lebih terhadap total pendapatan perusahaan," kata Awaluddin dilansir Ant. 2016, APII Capai Laba Rp6,65 Triliun | PT Bestprofit Futures Mayapada"Kenaikan arus penumpang pesawat ini antara lain dipicu kebijakan perseroan yang memberikan sejumlah insentif kepada maskapai yang membuka rute internasional baru di sejumlah bandara serta bagi maskapai yang mengoperasikan extra flight di luar jam reguler bandara," katanya dikutip dari Antara, Minggu (29/1/2017). Selain itu, lanjut dia, kinerja positif juga didukung karena mengoperasikan sejumlah terminal baru pada 2016, yakni Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Terminal Baru Bandara Husein Sastranegara Bandung dan juga diresmikannya Terminal Baru Bandara Sultan Thaha Jambi oleh Presiden Joko Widodo.
"Efisiensi untuk efektivitas yang lebih baik khususnya pada kuartal IV/2016 juga membantu AP II dapat meraih pendapatan Rp6,65 triliun, yang di mana angka tersebut lebih tinggi dari target awal perseroan Rp6,57 triliun," tambah dia. PT Angkasa Pura II membukukan pendapatan perseroan (unaudited) tahun 2016 sebear Rp6,65 triliun, atau meningkat sekitar 18 persen dibandingkan perolehan tahun sebelumnya yang mencapai Rp5,64 triliun . Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin memerincikan bahwa pendapatan pada Januari-Desember 2016 sebesar Rp4,03 triliun berasal dari bisnis aeronautika seperti Tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U), biaya pendaratan pesawat, dan pemakaian garbarata. Sementara itu, bisnis nonaeronautika seperti konsesi, sewa ruang, reklame, serta bisnis kargo dan sebagainya pada periode yang sama mencetak pendapatan Rp2,62 triliun.Adapun, peningkatan pendapatan itu sejalan dengan naiknya arus penumpang pesawat di 13 bandara yang dikelola perusahaan dari 84,29 juta penumpang pada 2015 naik 12 persen menjadi 94,63 juta penumpang pada 2016. PT Bestprofit
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Bestprofit FuturesPT Bestprofit Futures Archives
April 2017
Networks
|