Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti memastikan harga jual gabah dari pertani tidak akan anjlok meski produksi beras diprediksi meningkat di tengah musim hujan ini. Peraturan Kementerian Perdagangan (Kemendag) tentang harga beli gabah dari petani akan menjaga harga gabah tetap stabil. "Kalau saya melihat tidak ada penurunan, karena kan peraturan tentang harga gabah beras masih tetap, kalau pun terjadi ada di beberapa titik ini harga turun pasti karena semata-mata kualitasnya," kata Djarot, Selasa (14/2).Djarot menuturkan, saat ini Bulog memiliki stok yang mencukupi untuk beras. Stok produksi tahun lalu yang belum terserap habis akan kembali bertambah karena Bulog baka menyerap hasil produksi padi dari petani. Untuk musim panen pertama pada 2017, Djarot menyebut bahwa Presiden Joko Widodo berharap ada serapan padi sehingga stok beras di Bulog stabil di angka tiga juga ton. Namun, Bulog menilai bahwa pihaknya baru bisa menstabilkan stok di angka 2,5 juta ton. Dengan menstabilkan jumlah tersebut, Bulog harus menghitung serapan dan pengeluaran sehingga mampu bertahan stabil di angka tiga juta ton beras. Dengan begitu, harga beras di pasaran juga tidak akan bergejolak terlalu tinggi. Lihat Juga : Harga Gabah Jatuh karena Hujan Stok yang cukup melimpah di Bulog bukan hanya akan dijadikan sebagai penyeimbang harga di pasaran ketika harga beras melambung. Jumlah ini pun bisa digunakan sebagai bantuan, seperti yang dilakukan kali ini ke Sri Lanka. Stok tersebut dipisahkan sehingga lebih fleksibel ketika ada kejadian bencana baik di dalam maupun luar negeri. Untuk 2017, Bulog menargetkan stok beras diluar stok kebutuhan nasional yakni untuk keperluan bantuan seperti ke Sri Lanka ditargetkan minimal 260 ribu ton seperti stok tahun inI. "Tapi jika dilihat dalam anggaran ada sekitar 271 ribu ton cadangan beras untuk 2017," kata Djarot. Dirjen TP Semprot Bulog Begini Reaksinya | PT Bestprofit Futures MalangDitempat yang sama Antok Hendriyanto Kepala Bulog Sub Divre Wilayah 4 Madiun mengatakan, memang sesuai patokan harga beli Gabah Kering Panen (GKP) Bulog dari para petani Rp 3700 ribu/kilogram. Harga tersebut untuk gabah yang mengandung kadar air maksimum sebesar 25,0 persen dan hampa/kotoran maksimum 10,0 persen.“Kalau yang kadar air dan kotorannya di atas yang sudah ditentukan, maka ada pagu-pagu yang bisa menentukan harga itu. Kalau bicara target penyerapan di Ngawi ini kalau bisa ya sebanyak mungkin,” kata Antok Hendriyanto. Soal anjloknya harga gabah Antok berkilah sebenarnya tidak ada penurunan harga. Hanya saja akibat faktor hujan yang tinggi sekarang ini mempengaruhi kadar air pada gabah sehingga diperlukan proses pengeringan. Tentunya pengeringan itu sendiri membutuhkan kost biaya dan mempengaruhi pembelian gabah.“Harga cenderung turun itu sebenarnya tidak ada yang turun memang karena faktor curah hujan jadi kadar air yang terlalu tinggi maka harus kita keringkan dahulu. Kalau kondisi gabah sesuai standart yang ditentukan pemerintah maka harganya akan menyesuaikan dengan ketentuan itu,” pungkas Antok. Dirjen Tanaman Pangan (TP) Kementan Sumarjo Gatot Irianto saat menghadiri percepatan tanam padi di Desa Gemarang, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi, Jawa Timur, dibuat geram dengan harga gabah musim panen sekarang ini. Dari keluhan petani yang ia dengar harga gabah anjlok tajam hanya berkisar Rp 2.700/Rp 3.00 ribu/kilogram. Dengan alasan tersebut Gatot sapaan akrab Dirjen TP langsung warning keras terhadap Bulog Sub Divre Wilayah 4 Madiun.“Bulog jangan hanya beralasan soal pengeringan maupun kandungan air pada gabah sekarang ini. Mereka harus melakukan penyerapan ke petani jangan sampai harga gabah seperti ini,” terang Gatot Dirjen TP Kementan, Selasa (21/02). Untuk memaksimalkan penyerapan gabah diakui Gatot, selama 6 bulan kedepan target nasional penyerapan beras mencapai 4 juta ton dari 3 juta ton beras. Untuk merealisasikan tersebut peran Bulog harus ditarget penyerapanya dengan melakukan pembagian per Sub Divre Bulog yang didampingi langsung Kodim dan Polres.Sehingga dengan dipasangnya target penyerapan gabah apapun alasanya Bulog harus menyesuaikan dengan target yang diberikan untuk melakukan penyerapan gabah langsung ke petani. Dengan demikian harga gabah di petani akan menjadi kompetitif bersaing dengan pasar yang ada jika Bulog turun tangan. “Kalau target penyerapan gabah oleh Bulog dari petani di Ngawi ini paling tidak 15 persen hingga 20 persen dari luasan area pertanian atau luas lahan panen yang ada. Jika dilakukan saya kira bisa kompetitif harga gabah nantinya dan petani akan menikmati hasil produksinya,” beber Gatot.Gatot pun mencatat jika Bulog enggan melakukan penyerapan gabah dengan beragam alasan bisa berpotensi pada sangsi yang akan diberikan. Dia membenarkan melalui Kementan berhak memberikan sangsi keras sampai peringatan hingga pemberhentian yang tercover pada Peraturan Presiden (Perpres). Petani Sukoharjo Butuh Bantuan | PT Bestprofit Futures MalangSelain itu faktor lainnya yakni karena sulitnya petani melakukan penjemuran gabah usai panen. Terakhir dipengaruhi karena banyaknya petani yang melakukan panen dalam waktu bersamaan. “Petani sangat berharap pemerintah turun tangan membantu petani membeli gabah hasil panen dan mengembalikan harga gabah seperti semula,” ujar Jigong Sarjanto.
Harga gabah panen ditingkat petani di Sukoharjo sendiri sekarang Rp 3000 – Rp 3.100 per kilogram. Harga tersebut jauh menurun dibanding sebelumnya bisa laku Rp 4.000 – Rp 5.000 per kilogram. Sedangkan HPP sendiri Rp 3.750 per kilogram sesuai dengan ketentuan pemerintah. Petani di Sukoharjo membutuhkan bantuan dari pemerintah termasuk tim serap gabah petani (Sergap) untuk menyerap gabah hasil panen. Sebab kondisi sekarang sangat memprihatinkan dimana harga gabah anjlok hingga dibawah Rp 3.000 per kilogram. Padahal idealnya sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 3.750 per kilogram. Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur Jigong Sarjanto, Selasa (21/2) mengatakan, kondisi sekarang petani memang sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah. Sebab harga gabah anjlok dan membuat rugi petani. Bantuan diharapkan pemerintah bisa membeli gabah dengan harga standar minimal sesuai HPP. Kondisi sekarang harga gabah sangat jauh di bawah HPP. Apabila tidak diberikan bantuan maka dikhawatirkan nasib petani semakin merugi. Untuk mengembalikan modal tanam saja, Jigong mengaku mengalami kesulitan. Turunnya harga gabah sekarang disebabkan oleh sejumlah banyak faktor seperti pengaruh cuaca dimana sering turun hujan yang mengakibatkan banjir. Dampaknya gabah memiliki banyak kandungan air setelah sempat terendam banjir. Best profit
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Bestprofit FuturesPT Bestprofit Futures Archives
April 2017
Networks
|