PT PLN (Persero) mengaku akan segera menandatangani kontrak jual beli listrik | Best profitDi dalam RUPTL 2017 hingga 2026, PLN berencana menambah 16 proyek PLTU mulut tambang, dengan rincian sembilan pembangkit di Sumatera dan tujuh pembangkit di Kalimantan. Jika rampung, 16 proyek itu bisa menghasilkan listrik sebesar 6.990 MW.Ini akan membuat bauran energi (energy mix) bagi batu bara mencapai 50,4 persen dari awalnya 50,3 persen dari total bauran energi. Adapun, tambahan kapasitas pembangkit bertenaga batu bara diproyeksi sebesar 31,9 Gigawatt (GW) pada 10 tahun mendatang.Selain melakukan PPA, Sofyan mengatakan perusahannya juga segera melakukan sekuritisasi aset atas pembangkit yang dikelola anak usaha, PT Indonesia Power dalam waktu dekat. PLN berharap, aksi korporasi ini bisa mendulang dana sebanyak Rp5 triliun hingga Rp10 triliun dalam 10 tahun mendatang. Sayangnya Sofyan tak menyebutkan pembangkit mana saja yang sedianya akan dilakukan sekuritisasi. Namun, pembangkit pertama yang akan disekuritisasi rencananya adalah PLTU Suralaya yang memiliki kapasitas 3.400 MW."Kami tidak begitu ingat (nama-nama pembangkitnya) karena di dalamnya juga ada pembangkit dengan skala yang lebih kecil," pungkas Sofyan. PT PLN (Persero) mengaku akan segera menandatangani kontrak jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) mulut tambang pada bulan depan. Setidaknya, sebanyak enam PPA akan dilakukan dengan kapasitas mencapai 1.500 Megawatt (MW).Direktur Utama PLN Sofyan Basyir mengatakan, keenam lokasi PLTU mulut tambang itu seluruhnya berlokasi di Kalimantan dan Sumatera. Sayang, ia tak hapal nama-nama proyek yang sedianya akan diteken kontraknya."Bulan depan rencananya mau ada enam PPA untuk PLTU Mulut Tambang," jelas Sofyan ditemui di Kementerian ESDM Jumat malam (2/6). Baca : Ia melanjutkan, PPA ini akhirnya bisa ditandatangani setelah pemetaan PLTU mulut tambang dimasukkan ke dalam Rencana Umum Penyediaan Usaha Tenaga Listrik (RUPTL) 2017 hingga 2026. RUPTL tersebut telah disetujui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bulan April silam. Dengan demikian, PPA yang akan dilakukan bukanlah lelang baru. Hanya saja, proposal PLTU sempat tertahan akibat pemerintah belum menyetujui RUPTL tahun ini. Sebelumnya, PLN mengatakan ada tujuh PPA yang terhambat akibat belum disetujuinya RUPTL. Adapun sebagian PPA tersebut dilakukan demi mengubah PLTU non mulut tambang menjadi PLTU mulut tambang. "Semua PPA itu yang kami undang. Bulan depan memang baru masuk enam," jelasnya. Tengku Erry Nuradi Direncanakan Menyalakan Mesin Kapal Listrik | Best profitAdapun, beberapa kelebihan dari MVPP ini di antaranya, memiliki kemampuan dual fuel yang dapat menggunakan bahan bahar minyak (BBM) jenis Heavy Fuel Oil (HFO) dan juga bahan bakar gas (BBG).Selain itu, kapal pembangkit listrik yang disewa PLN selama 5 tahun ke depan memiliki beberapa kelebihan lain, mulai dari tidak membutuhkan lahan untuk membangun. Kemudian, mobilitas relokasi cepat, fleksibilitas dalam penggunaan bahan bakar."Konsumsi bahan bakar lebih hemat, tingkat produksi limbah relatif rendah, dan pengaruh kebisingan terhadap masyarakat relatif lebih rendah," ujarnya. Tidak hanya itu, bersamaan dengan pengoprasian perdana MVPP, juga mengadakan kegiatan acara buka bersama, safari Ramadan di PLN Pembangkitan Sektor Belawan yang turut dihadiri para alim ulama, tokoh masyarakat."Aparat TNI/Kepolisian dan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Belawan. Pada kesempatan ini Gubernur dan Direktur PLN Regional Sumatera secara simbolis memberikan santunan kepada anak yatim dan kaum dhuafa," ungkapnya. Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi dijadwalkan menyalakan kapal listrik Marine Vessel Power Plant (MVPP) Onur Sultan, di Belawan, Minggu (4/6/2017).Binharun Nababan, Deputi Manajer Hukum dan Humas PLN Pembangkit Sumatera Utara mengatakan, memasuki Ramadan dilakukan tahapan-tahapan sinkronisasi kapan mesin. "Tahapan sinkronisasi, yang diawali penyalaan mesin secara perdana oleh Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin dan Direktur PLN Regional Sumatera Amir Rosidin langsung dari atas kapal Onur Sultan milik PT Karpowership," ujarnya kepada wartawan di Belawan. Ia menjelaskan, MVPP dapat sinkron dengan sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) dan direncanakan Commercial Operation Date (COD) pada tanggal 9 Juni 2017.Selain itu, katanya, MVPP yang akan mengalirkan daya sebesar 240 MW. Adapun didatangkannya kapal listrik itu sebagai proyek 35,000 MW guna meningkatkan pasokan listrik untuk kebutuhan daya pada sistem kelistrikan di wilayah Sumbagut."Dengan masuknya tambahan daya 240 MW dari MVPP, nantinya daya mampu sistem Sumbagut menjadi 2.287 MW dengan perkiraan beban puncak tertinggi yang mencapai 2.075 MW. Hal ini membuat sistem Sumbagut memiliki cadangan daya sekitar 212 MW," katanya. Dia mengungkapkan, kapal MVPP Onur Sultan dengan panjang 300 meter dan lebar 50 meter ini memiliki mesin PLTD berkapasitas 18,81 MW/unit dengan jumlah total 24 unit dan mesin PLTU dengan kapasitas 2x15 MW. PLN Teken PPA Enam PLTU Mulut Tambang, Juni | Best profitPastinya, tutur Sofyan, PLTU mulut tambang tersebut berada di Sumatra dan Kalimantan. Dia memperkirakan total kapasitasnya sebesar 1.500 MW dari enam pembangkit.Secara total, PLTU mulut tambang di Sumatra berkapasitas 5.390 mega watt (MW) dan di Kalimantan 1.600 MW. Secara rinci, berdasarkan rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) 2017-2026, terdapat sembilan pembangkit di Sumatra.Kesembilan pembangkit tersebut yakni Sumsel-1 berkapasitas 300 MW, Banyuasin 240 MW dan Sumbagsel-1 berkapasitas 300 MW.
Selain itu, Riau-1, Sumsel-6 dan Sumatra 1 dengan kapasitas masing-masing sebesar 600 MW. Kemudian Sumset MT (ekspansi) sebesar 350 MW, Jambi 1.200 MW dan Sumsel-8 1.200 MW.Sisanya, di Kalimantan terdapat tujuh pembangkit yakni Kalselteng 3, Kalselteng 4, Kalselteng 5, Kaltim 3, Kaltim 5, dan Kaltim 6 dengan kapasitas masing-masing 200 MW juga Kaltimra sebesar 400 MW.“Kira-kira [kapasitas totalnya] 1.500 MW. Kira-kira enam pembangkit mulut tambang di Sumatra dan Kalimantan,” katanya. Enam kontrak jual beli listrik atau power purchase agreement dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap mulut tambang bakal ditandatangani oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Juni tahun ini.Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan berdasarkan RUPTL, terdapat beberapa PLTU mulut tambang yang akan beroperasi mulai 2019 hingga 2024. Kendati demikian, dia tak menyebut secara rinci pembangkit mana saja yang akan diteken PPA-nya.“Bulan depan nih ada enam masuk, PPA yang kita undang,” ujarnya di Jakarta, Jumat (2/6/2017). Best profit
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Bestprofit FuturesPT Bestprofit Futures Archives
April 2017
Networks
|