"Malam sebelum final kami sudah menetapkan, final ini main buat siapa, dan bertanding di lapangan buat siapa. Kami main buat Jawa Barat," dia menuturkan.Selain motivasi kado terakhir untuk Jabar di PON, selama di lapangan, semua rekan-rekannya saling memompa semangat satu sama lain. Prinsip pevoli putri kelahiran 26 April 1994 ini, terpenting berjuang semaksimal mungkin dan hasil terbaik akan datang."Saya selalu bilang sama teman-teman, ini final terakhir, nikmati saja permainannya. Toh kalau memang jelek, pelatih sudah punya strategi lain. Mungkin ganti taktik, tapi kalau semua main all-out, semua bisa dicapai," ujar mantan pemain Jakarta Pertamina Energi ini. Tim voli putri Jawa Barat, menyabet medali emas PON XIX 2016 setelah mengalahkan Jawa Timur dalam laga final di GOR Sabilulungan Jalak Harupat, Rabu (28/9/2016). Jabar tampil menggila dengan menang 3-0 (25-16, 25-17, 25-21) atas Jatim. Menurut kapten tim voli putri Jabar, Amalia Fajrina Nabila, sang pelatih, Risco Herlambang, meminta untuk memberikan hadiah medali emas; sebagai kado perpisahan. Bagi empat pemain: Yolla Yuliana, Agustin Wulandhari, Komang Bumi Rekta dan Amalia sendiri, PON Jabar 2016 menjadi PON terakhir. Pada PON 2020 di Papua kuartet tersebut tidak akan tampil di PON karena terganjal umur."Ini menjadi PON terakhir bagi saya, Yolla (Yuliana), Agustin (Wulandhari), Komang (Bumi Rekta). Sama sekali tidak terbebani dengan permintaan hadiah dari pelatih," ujar Amalia kepada wartawan seusai pertandingan final, Rabu (28/9/2016). Wajah Generasi Emas Voli Putri Jabar di PON 2016 | PT. Bestprofit Futures PontianakMeski demikian, pelatih tim voli putri Jabar, Risco Herlambang, mengaku tidak khawatir dengan hal tersebut. Menurut Risco, Jawa Barat dikenal sebagai penghasil pevoli putri potensial. Dia percaya para pengganti keempat pemain itu akan muncul. Soal generasi, buat saya Jawa Barat tidak perlu takut, di PON ini saja, tim lain seperti Sulut dan Papua ada pemain dari Jawa Barat. 4 tahun kan cukup lama, walaupun saya prediksi nanti itu PON 2020 pemain paling tua kelahiran 1995, mungkin nanti pengurus lah yang lebih tahu," ujar Risco saat ditemui wartawan. "Walaupun di tim sekarang ada 8 pemain yang bisa main di PON 2020, tapi itu bukan jaminan. Mungkin tim voli putri Jabar nanti butuh penembak, sebagai pengganti Amalia," katanya.Risco menuturkan, tim voli putri Jabar yang sekarang adalah miniatur tim nasional voli putri Indonesia. Dengan lengkapnya posisi di lapangan, Risco meyakini Jabar masih akan menjadi salah satu unggulan untuk merebut medali emas di PON 2020 Papua. "Di luar tim ini, yang masih muda-muuda ada beberapa yang benar-benar berpotensi. Alhamdulillah, Jawa Barat tidak kekurangan potensi kalau pevoli putri. Kita tunggu saja generasi selanjutnya bagaimana," katanya. Tim voli putri Jawa Barat sukses menyabet medali emas PON XIX 2016 usai mengalahkan Jawa Timur di final, Rabu (28/9/2016). Tim voli putri Jabar saat ini dianggap sebagai generasi emas mereka selama keikutsertaan di ajang PON.Amalia Fajrina Nabila, Agustin Wulandhari, Yolla Yuliana, Wahida Muntaza, Wilda Siti Nurfadilah, Putri Andya, dan Tri Retno Mutiara, merupakan pevoli-pevoli putri kemampuan yang tidak usah diragukan lagi. Kekuatan ini pula yang membuat Jabar disegani tim-tim lawan selama PON 2016. Pada PON 2012 di Riau, Jabar juga merebut medali emas dengan mengalahkan lawan yang sama di final, Jatim. Ada empat pevoli putri tim Jabar yang mengantarkan meraih medali emas di PON 2012 dan PON 2016, yakni Amalia Fajrina Nabila, Agustin Wulandhari, Yolla Yuliana, serta Namun, pada PON 2020 di Papua, wajah dan permainan empat pevoli putri itu tidak bisa kita nikmati lagi. Faktor usia menjadi alasan Amalia, Agustin, Yolla, dan Komang tidak lagi ambil bagian di PON Papua 2020. Tim Voli Putri Jabar Pertahankan Emas | PT. Bestprofit Futures PontianakTim bola voli putri Jawa Barat berhasil mempertahankan medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 setelah menang 3-0 (25-16, 25-17, 25-21) atas Jawa Timur pada final di GOR Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (28/9).Pertemuan keduanya di final merupakan ulangan pada PON XVIII/2012 Riau. Bedanya, pada PON empat tahun lalu putri Jatim masih mampu memberikan perlawanan dengan kalah 2-3, pada PON kali ini Jatim dipaksa kalah telak.Pelatih Jatim Li Huanning tampak kehabisan akal ketika memberikan instruksi, terbukti trio depannya Maya Kurnia Indri, Faiska, dan Bunga sering gagal membendung serangan putri Jabar yang dimotori Amalia dan Yola. Tuan rumah selalu memimpin perolehan skor yang tak mampu dikejar lawannya dan set pertama berakhir relatif cepat 25-16. Begitu pula pada set kedua Jabar memimpin 25-17. Pada set penentuan, putri Jatim hanya sempat memimpin dengan kedudukan 15-13, namun setelah itu Jabar mampu membalik keadaan dengan mengambil alih pimpinan hingga skor berakhir 25-21.Kemenangan Jabar sempat diprediksikan sebelumnya karena persiapan mereka cukup baik. Sebelum ini mereka melakukan uji coba ke Jepang seusai sejumlah pemainnya mengikuti kompetisi Proliga 2016 yang berakhir Mei lalu. Sebaliknya, putri Jatim hanya melakukan persiapan seadanya, apalagi spikernya, Maya Kurnia Indri, lebih banyak istirahat dan berobat dalam rangka pemulihan setelah melakukan operasi lutut. Medali perunggu di kelompok putri diraih regu Sulawesi Utara setelah menundukkan Papua Barat 18-25, 25-20, 25-18, 25-17.Di bagian putra, hingga berita ini diturunkan, tim voli putra Jawa Timur bakal berhadapan dengan Jawa Tengah di final yang juga digelar di GOR Sabilulungan Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung.Laga Jatim kontra Jateng juga menjadi partai ulangan final voli putra pada PON Riau 2012. Kala itu, Jatim sukses menaklukkan Jateng 3-0, sekaligus merebut medali emas voli putra empat kali secara berturut-turut. Best Profit
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Bestprofit FuturesPT Bestprofit Futures Archives
April 2017
Networks
|