Pemerintah Indonesia kembali menerbitkan surat utang negara | BestprofitVolatilitas mata uang yen dan rupiah juga cukup stabil. "Kondisi ini membuat minimnya kekhawatiran investor Jepang untuk membeli surat utang Indonesia," jelas Made.Made bilang, peningkatan minat investor Jepang terhadap obligasi yang ditawarkan pemerintah Indonesia sudah terlihat dari penerbitan tahun 2015. Tercermin dari penerbitan seri obligasi tanpa jaminan dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) atau Non-JBIC Guaranteed Bonds.Bahkan, di tahun berikutnya dan tahun ini, tidak ada penawaran seri dengan jaminan. "Kalau penerbitan obligasinya tanpa jaminan, berarti dapat menghemat cost of fund dengan memangkas dana penjaminan ke JBIC," terang Made. Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Lili Indarli menambahkan, kepercayaan investor Jepang terhadap surat utang Indonesia juga dipengaruhi oleh turunnya persepsi risiko investasi pasca kenaikan rating S&P.Sentimen tersebut mendongkrak animo pasar terhadap penerbitan kali ini. "Seperti disinggung dalam keterangan DJPPR, permintaan mengalami kenaikan hingga 100% dari penerbitan sebelumnya," pungkas Lili.Sebagai catatan, pemerintah mengubah metode penerbitan SUN valas dan tidak menggunakan metode private placement. Kini, pemerintah menerapkan penawaran dengan format public offering yang serupa lelang. Pemerintah Indonesia kembali menerbitkan surat utang negara (SUN) dalam valuta asing berdenominasi yen Jepang atau samurai bonds senilai 100 miliar. Pemerintah kali ini mematok kupon lebih rendah ketimbang penerbitan sebelumnya.Menurut keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Rabu (31/5), penerbitan samurai bonds akan berbarengan dengan setelmen yang dijadwalkan pada Rabu (8/6). Ada tiga seri surat utang yang diterbitkan.Pertama, seri RIJPY0620 bertenor tiga tahun yang jatuh tempo pada 8 Juni 2020. Obligasi ini mematok kupon 0,65%. Nilainya 40 miliar. Pada penerbitan tahun lalu, kupon samurai bonds bertenor sama dipatok sebesar 0,83%. Tahun 2015, kupon yang dipatok bahkan sebesar 1,08%.Kedua, seri RIJPY0622 bertenor tujuh tahun dengan kupon 0,89%. Pemerintah menerbitkan seri ini sebesar 50 miliar. Kupon seri ini juga lebih rendah dari kupon obligasi tenor yang sama pada tahun 2015 sebesar 1,38% dan tahun 2016 sebesar 1,16%.Ketiga, seri RIJPY0624 dengan tenor tujuh tahun dan kupon 1,04%. Nilai penerbitan seri ini sebesar 10 miliar. Seri bertenor tujuh tahun ini pertama kali diterbitkan. Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menjelaskan, pemerintah memanfaatkan momentum kenaikan peringkat utang dari S&P menjadi investment grade untuk menekan kupon. Meski kupon turun, obligasi berdenominasi yen ini bakal tetap laris. "Minat investor Jepang akan positif," prediksi Made.Kupon obligasi samurai ini juga masih lebih tinggi ketimbang suku bunga Bank of Japan yang rendah, yakni -0,1%. "Jadi, sebenarnya kalau kuponnya dipasang selisih sedikit di atas 0% saja, sudah akan laku," jelas Made.Selain itu, menengok data Asian Bonds Online, yield surat utang pemerintah Jepang tenor 10 tahun saat ini 0,05%. Artinya, samurai bonds menawarkan kupon yang lebih menarik.Apalagi, Moody's Investor Service memberi peringkat Baa3 untuk samurai bonds ini. Baa3 merupakan peringkat investment grade versi Moody's. "Peringkat tersebut mengindikasikan tingkat utang rendah, defisit fiskal yang sempit dan pertumbuhan sehat negara tersebut," kata Christian de Guzman, VP Senior Credit Officer Moody's melalui keterangan resmi yang diterima KONTAN, kemarin. Kupon 0,65%, Samurai Bonds akan tetap laris | BestprofitAnalis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menjelaskan, strategi menekan kupon di penerbitan kali ini merupakan langkah pemerintah memanfaatkan momentum kenaikan peringkat utang Indonesia menjadi investment grade oleh Standard and Poor’s (S&P) beberapa waktu lalu. “Minat investor Jepang akan positif,” prediksinya.Mengingat Samurai Bonds akan dijajakan di negeri sakura, maka yang menjadi patokan adalah suku bunga yang ditetapkan Bank of Japan, yakni -0,1%. “Jadi, sebenarnya kalau kuponnya dipasang selisih sedikit di atas 0% saja, sudah akan laku,” jelasnya. Kedua, yield surat utang pemerintah Jepang tenor 10 tahun bertengger di level 0,05% saja. Artinya, SUN valas berdenominasi Yen yang ditawarkan pekan depan memiliki struktur variasi kupon menarik dengan kisaran 0,65% hingga 1,04%.Ketiga, sejauh ini mata uang yen dan rupiah dapat dikatakan cukup stabil. Lain halnya dengan dollar Amerika Serikat (AS) yang saat ini tengah rawan koreksi akibat sentimen negatif dalam negeri. Lihat Juga : Pemerintah Indonesia kembali menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi Yen Jepang atau Samurai Bonds. Kali ini, pemerintah menawarkan kupon lebih kecil dibanding dua penerbitan sebelumnya.Sementara, nominal penerbitannya masih tetap dengan jumlah ¥ 100 miliar. Penerbitannya akan berbarengan dengan settlement yang dijadwalkan akan dilaksanakan Rabu (8/6) pekan depan.Berdasarkan keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan yang dirilis Rabu (31/5), Samurai Bonds seri RIJPY0620 bertenor 3 tahun yang jatuh tempo pada 8 Juni 2020 mematok kupon 0,65%. Bandingkan dengan kupon yang dipasang pada seri bertenor sama di tahun 2016 yakni sebesar 0,83%. Adapun kupon seri 3 tahun pada penerbitan dua tahun lalu yang ditetapkan sebesar 1,08%.Tren penurunan kupon juga terjadi untuk seri obligasi bertenor 5 tahun. Pada tahun 2015, besaran kuponnya adalah 1,38%. Lalu, menurun pada penerbitan Samurai Bonds di tahun berikutnya jadi sebesar 1,16%. Tahun ini, kupon SUN valas Yen bertenor 5 tahun kembali menyusut jadi hanya 0,89%. Pemerintah RI Terbitkan Samurai Bonds 100 Miliar Yen | BestprofitPemerintah meyakini di tengah membaiknya sentimen dari investor global terhadap Indonesia, penerbitan ini juga memperoleh respons positif dari investor Jepang, yang ditandai dengan adanya sejumlah investor baru seperti Asset Management dan Dana Pensiun.Besarnya animo investor juga ditunjukkan oleh jumlah permintaan yang naik hampir 100% dari penerbitan Samurai Bonds sebelumnya. Investor Jepang yang turut berpartisipasi meliputi asuransi jiwa, bank, shinkins/community bank, asset manager dan institusi lainnya.
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menerbitkan surat utang berdenominasi yen alias samurai bonds, dengan nilai 100 miliar yen.Berdasarkan siaran pers yang diterima detikFinance, Kamis (1/6/2017), surat utang tersebut terbagi atas berbagai tenor. Seri RIJPY0620 dengan tenor 3 tahun senilai 40 miliar yen, dengan bunga atau kupon 0,65%. Kemudian seri RIJPY0622 bertenor 5 tahun dengan nilai 50 miliar yen, dan kupon 0,89%. Lalu seri RIJPY bertenor 7 tahun dengan nilai 10 miliar yen dan kupon 1,04%.Tanggal penerbitannya adalah 8 Juni 2017. Joint lead arrangers dalam transaksi ini adalah Mizuho Securities Co Ltd, Nomura Securities Co Ltd, dan SMBC Nikko Securities Inc. Bestprofit
0 Comments
Leave a Reply. |
PT Bestprofit FuturesPT Bestprofit Futures Archives
April 2017
Networks
|